Video Ulang Tahun yang Menampilkan Orang Asing di Tengah

Video Ulang Tahun yang Menampilkan Orang Asing di Tengah post thumbnail image

Ketika aku pertama kali memutar video ulang tahun, suasana riuh tawa dan kembang kertas memenuhi layar. Sementara itu, aku tersenyum melihat keluarga bersorak, namun tiba-tiba mataku tertuju pada satu sosok asing di tengah kerumunan. Meski hanya sekilas, bayangan itu mengirim getaran dingin ke tulang punggungku—karena wajahnya samar, namun matanya menatapku seolah tahu semua rahasiaku.

Gegap Gempita yang Berubah

Awalnya, pesta berlanjut ceria: potongan kue terbang, lilin dinyalakan, lalu ditiup bersama. Namun kemudian, transisi suasana berubah mendadak ketika kembang api buatan meniupkan percikan api ke langit, lampu tiba-tiba padam, dan layar video berkedip. Selain itu, rekaman berhenti sejenak, lalu melanjutkan dengan sorotan pada sosok asing yang kini berdiri lebih dekat ke kue. Bahkan ketika kamera bergerak, dia tetap diam—seakan berbicara tanpa suara.

Gangguan dalam Rekaman

Selanjutnya, video mengalami glitch: warna memucat, frame melompat, dan suara tawa berubah serak. Selain itu, di audio terdengar bisikan halus—“kamu lihat aku”—walaupun jahitan suara tersebut nyaris tak terdengar. Meskipun kupikir itu efek editing buruk, aku yakin tidak pernah merekam bisikan itu. Karena itu, aku memutar ulang bagian tersebut berkali-kali, berharap menemukan penjelasan logis.

Wajah yang Terlupakan

Kemudian, dengan gemetar tanganku, aku menjeda video lebih lama. Dalam freeze frame, sosok asing tampak memegang objek tajam—seolah menyembunyikan pisau di balik punggungnya. Padahal pesta ulang tahun ini untuk adikku yang baru menginjak usia sepuluh tahun; tak mungkin ada hal demikian dalam acara anak-anak. Bahkan, wajah asing itu tampak mengenakan pakaian zaman dulu—selayaknya tamu dari era yang berbeda.

Penelusuran Jejak Digital

Selanjutnya, karena penasaran, aku menelusuri metadata video. Namun, waktu perekaman tercatat dua hari sebelum pesta; sedangkan pemutaranku semalam. Selain itu, lokasi GPS menunjukkan koordinat di area kosong—jauh dari rumah kami. Sementara aku menyesuaikan waktu di pemutar, sosok asing bergerak perlahan mendekati kamera, menatap lurus ke lensa seperti hendak menembus jiwa penonton.

Pesan Tersembunyi

Kemudian, saat layar menghang, kulihat tulisan samar di pojok: “jangan lupakan aku.” Meskipun kutebak itu teks overlay, kursor video tidak bergerak. Bahkan saat aku screenshot, teks itu tidak muncul; namun setiap kali video diputar penuh, kalimat tersebut kembali menonjol—seolah pesan dari roh yang terjebak dalam file digital. Oleh karena itu, rasa takutku menjulang tinggi.

Suara di Tengah Malam

Lalu, setelah mematikan komputer, aku mendengar ketukan pelan di pintu kamar. Selain itu, napasku tercekat ketika teringat video tadi malam. Saat aku meragu membuka pintu, terdengar suara lirih memanggil namaku, persis seperti bisikan dalam rekaman. Meskipun rasionalku menolak, kaki ini bergerak dengan sendirinya menuju ambang pintu—namun tidak ada siapa pun.

Pertemuan Tak Terduga

Setelah itu, lampu koridor berkedip dan padam, menyisakan kegelapan. Kemudian, aku meraba dinding, mencari saklar, namun tangan menyentuh permukaan dingin—bukan kayu. Lalu, aku menyentuh sosok berdiri di sampingku; namun, tubuh itu lembek dan dingin—bukan manusia hidup. Bahkan ketika aku menjerit, makhluk itu melepaskan telapak tangan panjangnya yang menempelkan jemarinya ke pipiku.

Pelarian Panik

Dengan napas tercekat, aku berlari ke ruang tamu. Namun, di situ televisi menyala sendiri, memutar ulang klip video ulang tahun dengan volume yang melengking. Selain itu, sosok asing kembali muncul—kali ini berdiri di belakang adikku yang tak sadarkan diri di sofa. Meskipun aku ingin menutup mata, mataku terpaku pada layar; hingga akhirnya adikku teriak kencang, menyadarkanku dari hipnosis.

Konfrontasi Digital

Selanjutnya, aku berusaha menghentikan video dengan mencabut kabel HDMI. Namun, kabelnya tampak menyatu ke port, seakan melebur dengan casing televisi. Bahkan ketika aku menarik keras, kabel itu menjerit seperti ular sedang diekstraksi. Selain itu, layar berubah memancarkan cahaya kehijauan, menampakkan wajah sosok asing yang semakin mendekat—seolah hendak keluar dari layar.

Titik Terakhir

Akhirnya, dalam putaran refleks tercepat, aku menuang air es ke televisi. Tiba-tiba, layar retak dan padam, diikuti letupan kecil. Sementara asap tipis mengepul, aku menahan napas menunggu kegelapan hening. Namun, di detik terakhir, aku mendengar suara sendok pecah di dapur—seolah seseorang baru saja menekannya terlalu kuat.

Bayangan di Rekaman

Sejak malam itu, aku membekukan file video ulang tahun di hard drive terpisah. Meski kupikir sudah aman, tanda-tanda misterius masih muncul: file kadang tersembunyi, lalu muncul kembali dengan tambahan frame baru menampilkan sosok asing semakin dekat. Bahkan, terkadang aku menerima pesan tak berpengirim berisi screenshot posisi terjeda di mana sosok itu menatap langsung ke kamera. Oleh karena itu, aku tahu, rekaman ini tak akan pernah berhenti mengikutiku—karena sosok asing itu menolak dilupakan.

Olahraga : Gulat Viral! Atlet Lokal Raup Jutaan Penonton TikTok

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Post