Suster Ngesot yang Muncul di Siaran Langsung Tengah Malam

Suster Ngesot yang Muncul di Siaran Langsung Tengah Malam post thumbnail image

Awal Pengenalan

Pada suatu malam yang kelam, tim penyiaran “LiveMalam” bersiap memulai siaran langsung suster ngesot dari rumah sakit tua di pinggir kota. Selanjutnya, produser memaparkan konsep: “Kita akan menelusuri kisah penampakan suster ngesot di bangsal B lantai empat.” Bahkan, para kru merinding mendengar cerita lama tentang perawat yang terus merangkak setelah meninggal tragis. Meskipun demikian, mereka yakin bisa mengendalikan siaran untuk menambah rating.

Persiapan Siaran

Terlebih lagi, sebelum siaran dimulai, mereka menyiapkan kamera infra-merah dan mikrofon sensitif. Selain itu, mereka memeriksa koneksi streaming agar tak terputus di detik krusial. Kemudian, sang presenter, Intan, berlatih dialog sambil menahan rasa takut. Oleh sebab itu, tim teknis mematikan lampu lorong untuk menciptakan suasana mencekam. Akibatnya, setiap sudut rumah sakit tampak lembap dan berderit.

Malam Pertama di Lokasi

Ketika jam menunjukkan pukul 00:00, layar berganti hitam lalu menampilkan lorong panjang di lantai empat. Selain dera suara kipas angin usang, terdengar alunan napas kru di belakang kamera. Selanjutnya, Intan melangkah memasuki lorong sambil berkata, “Kami akan mengejar jejak suster ngesot di ujung koridor.” Bahkan, detik pertama siaran langsung itu memicu kegemparan chat yang membanjiri layar.

Gangguan Aneh di Layar

Tidak lama kemudian, cahaya kamera tiba-tiba berkedip, lalu menyorot tulisan kabur di dinding: “JANGAN IKUTI AKU.” Selain itu, audio menangkap bisikan samar “tolong… keluarkan aku” yang membuat bulu kuduk para penonton tegak. Meskipun demikian, Intan berusaha tenang dan menuntun kamera maju perlahan. Kemudian, seorang teknisi berkata, “Kamera cadangan sudah mati, Intan.”

Dirundung Bayangan

Selanjutnya, di layar tampak bayangan putih melintas cepat. Bahkan, suara roda kursi perawat yang aneh terdengar di belakang. Terlebih lagi, ketika mereka menyorot ujung lorong, sempat muncul sosok suster bergaun putih dengan wajah tertunduk. Akibatnya, seluruh tim di ruang kendali terdiam. Kemudian, Intan memekik, “Itu dia! Lihat di sana!” Namun, bayangan itu lenyap begitu saja.

Kesaksian Kru dan Suara Histeris

Kemudian, setelah jeda reklame paksa, produksi memutar ulang cuplikan. Bahkan, para kru saling memegangi bahu, gemetar mendengar teriakan yang direkam di mikrofon belakang. Selain itu, operator suara memutar mono track bisikan: “jangan pergi… aku menunggu.” Meski demikian, ada yang bersurat ketakutan di wajah Intan, seakan suara itu memanggil namanya.

Terseret ke Kamera

Tidak hanya itu, saat Intan berusaha menenangkan diri, kamera infra-merah merekam tangan pucat memegang lengan presenter. Selanjutnya, layar menampilkan goresan jeritan dan kilatan cahaya merah. Terlebih lagi, ketika presenter mencoba melepaskan diri, ia terjatuh dan kamera tergeletak, merekam langit-langit retak rumah sakit. Kemudian, suara gemeretak terdengar menambah kengerian.

Puncak Teror

Lalu, di momen paling mencekam, kamera menyorot sosok suster ngesot yang kini merangkak mendekat dengan suara gesekan kain sepanjang lantai. Bahkan, tungkai kakinya menyisakan jejak darah yang memudar tertiup angin dingin. Selain itu, ia menatap langsung ke lensa, bibirnya bergetar seperti menggumam mantra. Akibatnya, penonton di seluruh negeri menjerit di chat.

Pelarian Mencekam

Akhirnya, tim produksi memutuskan menghentikan siaran. Mereka berlari melewati lorong gelap sambil terdengar derap langkah kayu lapuk. Selanjutnya, Intan menjerit karena merasakan cakar dingin menyentuh pundaknya. Kemudian, lampu darurat menyala, memperlihatkan sosok suster tanpa mata yang mengerumuni mereka. Akibat kepanikan, beberapa kru tersandung dan layar siaran bergoyang hebat hingga mati total.

Pesan Terakhir

Meskipun berhasil kabur, seluruh kru tak pernah sama lagi. Selain trauma psikologis, mereka kerap mendengar bisikan “aku masih di sini” setiap kali gelap. Oleh sebab itu, mereka menyarankan: jangan sekali-kali menonton siaran langsung yang memperlihatkan suster ngesot. Sebab, rasa penasaran bisa berubah menjadi kutukan yang merambat sampai ke dalam mimpi—tanpa memberi jalan kembali ke dunia nyata.

Bisnis & Ekonomi : Dampak Printing Money terhadap Ekonomi Indonesia

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Post