Prolog: Terungkapnya Pintu Api Terpendam yang Memecah Kesunyian Desa di Tengah Kabut Malam
Saat malam membungkus desa dengan kabut pekat, bak mandi batu purba yang terkubur di bawah reruntuhan pondok tua mengundang bisikan siraman api bak mandi batu. Legenda menyebutkan setiap tetesan air berubah menjadi bara menyala—kutukan dukun hitam yang dulu mematri perjanjian darah.
Bagian I: Misteri Langkah Pertama Menuju Neraka Api Purba yang Menyala di Dasar Bak
Pertama, Dira dan dua temannya menuruni tangga bebatuan licin menuju bak mandi yang terlupa. Selanjutnya, hawa panas menyeruak dari celah-celah retakan, seakan menuntun mereka ke pintu gerbang dunia lain. Bahkan pada jarak beberapa meter, kobaran merah di dasar bak sudah memancarkan aura mengerikan—jauh melampaui bayangan apapun yang mereka duga.
Bagian II: Fenomena Air Menjadi Kobaran Api yang Mengaburkan Realita dan Illusi
Kemudian, ketika hendak menyalakan obor, Dira merasakan percikan luar biasa—air bak mandi berubah menjadi percikan asap menyengat. Bahkan uap mengepul tinggi, menutup pandangan, membuat mereka terbatuk-batuk. Namun, naluri ilmiah memaksa mereka mendekat, berharap menguak misteri siraman api bak mandi batu.
Bagian III: Jejak Luka dan Simbol Kuno Terbakar pada Dinding Batu yang Memanggil Arwah
Selain nyala merah, mereka menemukan bekas goresan dalam: bekas kuku, retakan menyerupai simbol kuno. Lalu, saat Raka menyentuh dinding, rasa panas mencekam, seakan membakar jemarinya hingga tulang. Seketika, jeritan nyeri memenuhi ruang sempit itu, memekakkan telinga.
Bagian IV: Sosok Perempuan Berkabut Bara yang Mengintai di Ujung Kobaran Api Merah
Setelah itu, kobaran merangkak naik, membentuk bayangan sosok perempuan bergaun hitam. Bahkan ia berputar lambat, rambutnya menari seperti lidah api. Suaranya terdengar parau: “Kembalikan nyawa yang tercuri.” Tanpa peringatan, bara terlepas, menari mengelilingi mereka dalam lingkaran maut.
Bagian V: Saksikan Duel Antara Jiwa Pemberani dan Kobaran Api yang Mencabik Realita
Kemudian, Dira menggenggam senter, berusaha menangkis sorot bara. Bahkan cahaya senter beradu dengan nyala api, menciptakan tebaran kilatan yang membuat kepala pusing. Namun, dia tahu: hanya dengan memecahkan simbol di dinding, kutukan itu bisa dibatalkan.
Bagian VI: Ritualitas Balik Kutukan untuk Menaklukkan Bara Abadi di Dasar Bak
Akhirnya, menggunakan catatan manuskrip usang, mereka membalik urutan mantra. Seketika, kobaran itu meredup, beringsut mundur ke dasar bak. Bahkan air yang tersisa kembali jernih, memantulkan sinar bulan remang. Namun, bayangan perempuan itu menghilang dengan tawa dingin yang terus terngiang.
Epilog: Bara yang Tak Pernah Padam dan Bisikan Kelam yang Terus Memanggil Jiwa Pemberani
Pagi menyapa dengan suara kokok ayam, namun luka bakar dan kegelisahan masih membekas di hati Dira. Meskipun mereka selamat, bisikan siraman api bak mandi batu tak pernah padam—senantiasa memanggil siapa pun yang nekat menantang nyalanya.
Kesehatan & Gaya Hidup : Virus HMPV Ancam Kesehatan Anak di Indonesia