“Pintu Itu Terbuka Lagi”
Rumah tua itu sekarang tampak berbeda. Sudah direnovasi, dicat ulang, dan diberi pagar besi yang kokoh. Tak ada lagi kursi tua, tak ada pintu kayu yang berderit, dan tak ada aura kelam seperti dulu.
Keluarga baru telah menetap. Pasangan muda dengan satu anak balita. Mereka tampak bahagia. Suara tawa anak kecil sering terdengar dari dalam. Aku sempat melewati rumah itu, hanya untuk memastikan—dan meyakinkan diriku sendiri bahwa semua sudah berakhir.
Tapi ternyata, aku salah.
Mainan di Depan Pintu
Suatu malam, keluarga baru itu menemukan boneka beruang kecil di depan pintu. Mereka bingung—anak mereka tidak memilikinya, dan tidak ada tetangga yang merasa meninggalkan mainan itu.
Mereka pikir itu hanya ulah anak kecil sekitar. Tapi malam berikutnya, boneka itu kembali. Di posisi yang sama. Tepat di tengah pintu depan.
Dan yang aneh: boneka itu basah, seperti baru dijemur dari air hujan, padahal cuaca sedang panas-panasnya.
Lagu Nina Bobo
Ibu dari anak itu mulai mendengar lagu nina bobo dinyanyikan lirih setiap malam. Suaranya pelan, sedikit parau, dan seolah berasal dari ruang tamu.
Saat ia bertanya pada suaminya, ia bilang tidak mendengar apa-apa.
Tapi si anak—yang masih balita—selalu menunjuk ke arah pintu saat lagu itu terdengar, sambil berkata:
“Neneknya nyanyi…”
“Dia Nunggu Anak Lain Sekarang”
Beberapa hari kemudian, sang ibu memutuskan merekam suara di malam hari. Dan hasilnya membuat mereka segera memutuskan untuk pergi dari rumah itu.
Di rekaman tersebut terdengar suara langkah kaki pelan, suara pintu berderit… dan bisikan lembut:
“Kalau anakku sudah pulang… sekarang aku nunggu anak yang lain.”
Lingkaran yang Tak Pernah Selesai
Aku—Arman—mendengar kabar itu dari tetangga lama yang masih tinggal di gang itu. Dan entah kenapa, hatiku langsung terasa berat.
Apakah pelukan terakhir itu benar-benar mengakhiri segalanya?
Atau… arwah ibuku tidak menunggu aku saja?
Mungkin, setelah puluhan tahun sendiri… dia tak bisa benar-benar pergi.
Mungkin dia butuh seseorang untuk terus ditunggu.
Dan yang lebih menakutkan, mungkin pintu itu—bukan tempat keluar. Tapi tempat masuk.
Meta Deskripsi (maks. 160 karakter):
Rumah tua itu kembali dihuni. Tapi pintu depan terbuka lagi jam 3 pagi. Arwah lama tak pergi, kini menunggu anak yang lain untuk datang.
Baca juga Artikel cerita Horror lainnya