Kamar yang Tidak Pernah Sepi: Siapa yang Sebenarnya Masuk Malam Itu?

Kamar yang Tidak Pernah Sepi: Siapa yang Sebenarnya Masuk Malam Itu? post thumbnail image

Kisah nyata

Cerita:

Setelah pindah, aku—Dimas—berusaha hidup normal. Tapi bayangan tentang lemari itu tetap membekas. Aku tak pernah kembali ke kos lama. Sampai suatu malam, aku mendapat pesan dari nomor tak dikenal.

“Bang, ini bener Dimas yang dulu di kamar 03?
Gue sekarang yang nempatin.
Mau tanya… lemari itu masih bisa dibuka gak ya? Kok aneh, gemboknya hilang sendiri.”

Aku langsung merinding.


Penghuni Baru

Namanya Arul. Mahasiswa baru. Anak perantauan dari Medan. Ia tak tahu apa-apa soal kamar itu, karena katanya, pemilik kos sudah ganti. Tidak ada cerita soal tragedi Nia. Tidak ada peringatan. Tidak ada gembok di lemari.

Aku berusaha menenangkan dia. Tapi malamnya, Arul kirim voice note—terdengar suara pintu lemari membuka, lalu dia berbisik:

“Bang… ini ada cewek di dalem lemari. Dia manggil gue, katanya ‘kamu gantian jaga’…”

Lalu pesan itu terputus.


Malam Penuh Teror

Keesokan harinya, aku kembali ke kos lama. Tidak ada penjaga. Kos tampak kosong. Tapi kamar 03 terbuka sedikit.

Aku dorong pelan. Lampu dalam menyala remang. Arul duduk di pojok ruangan, menghadap ke tembok. Tangannya mencengkeram lantai, kukunya berdarah. Matanya kosong.

Dan… lemari itu terbuka lebar.

Dari dalam, keluar bau busuk dan hawa dingin menusuk. Aku ingin menutupnya, tapi suara dari dalam menghentikanku.

“Satu masuk, satu keluar.”
“Dia sudah jadi milik kami.”

Lalu sesuatu melompat keluar dari dalam lemari—bukan Arul, bukan Nia, tapi sosok hitam tinggi, matanya seperti bara, dan tubuhnya menggeliat seperti asap padat.

Aku tak bisa bergerak. Tapi sosok itu… tidak menyerangku. Dia hanya berbisik:

“Kamu dulu yang membuka jalan. Tapi kami tidak butuhmu lagi.”


Arul Menghilang

Setelah itu, Arul dinyatakan hilang. Orangtuanya datang, tapi semua penghuni kos tidak ada yang tahu—karena kamar itu selalu tampak kosong.

Pemilik kos mengatakan, tidak ada yang pernah menyewa kamar 03 sejak bertahun-tahun. Bahkan, mereka bilang lemari di dalam kamar itu sudah dibuang.

Tapi aku melihat sendiri. Lemari itu masih ada. Masih terbuka. Dan setiap malam jam dua, suara ketukan tiga kali masih terdengar… bahkan sampai di kamar kos baruku.


Penutup: Warisan Kamar 03

Aku tidak tahu apa sebenarnya entitas itu. Mungkin bukan sekadar arwah. Mungkin itu penjaga gerbang ke sisi lain—tempat mereka yang dilupakan tinggal.

Dan kini aku percaya: ada tempat-tempat tertentu di dunia ini yang tidak boleh dibuka, tidak boleh disentuh, tidak boleh dihuni kembali.

Lemari itu adalah salah satunya.
Dan kamar 03 tidak pernah benar-benar kosong.

Jadi kalau kamu ditawari kamar kos yang katanya “murah tapi belum pernah ditempati”… tanyakan dulu,
kenapa tidak ada yang pernah tinggal di sana.

Karena bisa jadi… bukan manusia yang menempatinya.

Baca juga Part sebelumnya : Lemari yang Tidak Pernah Kosong: Kamar Kos Itu Masih Membuka Pintu

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Post