Lampu Meredup di Ruang Arsip
Pada malam yang hening, layar monitor utama CCTV memancarkan kilau pucat. Toko mainan tua itu sudah resmi tutup—pintu baja terkunci sejak seminggu lalu. Namun, tiba-tiba, di antara rak-rak berdebu, tampak boneka tua duduk di kursi kayu kecil, menatap lurus ke kamera. Selain itu, lampu overhead di dalam toko meredup kemudian padam sejenak, lalu menyala kembali dengan kecerahan yang aneh. Padahal tidak ada satupun petugas berjaga. Dengan demikian, malam itu merekam momen pertama dari teror yang akan menghantui siapa pun yang menontonnya.
Awal Rekaman Mengerikan
Kemudian, toolbar pemutar rekaman bergerak mundur. Rekaman menunjukkan seorang petugas kebersihan melewati lorong, mematikan lampu satu per satu. Hanya lampu di area boneka yang tetap menyala. Selanjutnya, ia menekan tombol “off” di panel utama—tapi lampu tak kunjung mati. Bahkan suara tombol ditekan terdengar bergema, seakan ditelan ruang hampa. Selain itu, bayangan anak kecil menari di belakang petugas—tapi ketika sudut kamera berpindah, dia lenyap dalam hitungan detik.
Penampakan Tanpa Penjelasan
Lebih jauh lagi, pada timestamp 02:13, boneka itu bergerak perlahan: kepalanya berputar 180°, matanya berkedip, dan mulutnya tampak membentuk senyum seram. Sementara itu, rekaman audio yang tadinya hening mendadak dipenuhi dengusan berat—seperti suara napas tertahan. Oleh karena itu, monitor di ruang kontrol kehilangan sinyal selama beberapa detik, lalu kembali menampilkan satu sosok—boneka tua—berdiri di rak paling atas. Keanehan ini menimbulkan pertanyaan: siapa yang menaruh boneka itu di sana, padahal toko sudah kosong?
Investigasi Tengah Malam
Kemudian, manajer toko menelepon satpam untuk memeriksa CCTV secara langsung. Saat satpam tiba, ia menemukan panel rekaman tertekan secara otomatis, dan layar berhenti di frame boneka menoleh lurus ke kamera. Selain itu, waktu rekaman berhenti pada pukul 03:13—padahal satpam tiba pukul 03:20. Dengan demikian, jelas ada sesuatu yang mengintervensi sistem. Lebih menakutkan lagi, tiket masuk toko yang semula tertata rapi kini berserakan di lantai—seakan ditiup angin dari sudut kosong.
Bisikan di Ruang Peninjau
Selanjutnya, di ruang kontrol yang remang-remang, satpam mendengar bisikan samar dari speaker CCTV: “Bawa aku pulang….” Suara itu terdistorsi, bergantian antara nada tinggi dan rendah, lalu menghilang tepat ketika ia hendak menekan tombol mute. Sementara itu, layar utama berganti ke sudut rak boneka, menampilkan boneka tua menunduk seolah sedang menulis sesuatu di lantai berdebu. Ketika satpam mendekat, layar menampilkan adegan boneka itu menoleh kembali dengan mata merah menyala.
Kengerian yang Meningkat
Ketika satpam mencoba mematikan CCTV, monitor justru menampilkan ulang video selama 10 menit—tetapi adegan yang tidak pernah terjadi: boneka tua itu merangkak turun dari rak, berjalan pelan ke pintu masuk, dan menatap ke luar sambil mengetuk kaca etalase dengan kuku kayu. Setiap ketukan terdengar seperti detak jantung yang kedua, lebih cepat dan teratur. Selain itu, cat etalase retak di area ketukan pertama—padahal kaca itu baru diganti tiga bulan lalu. Dengan demikian, keretakan itu seolah menandai bahwa boneka tua mampu memengaruhi fisik di sekitarnya.
Konfrontasi di Lapangan
Akhirnya, tim keamanan dipanggil untuk membuka paksa pintu toko pada pukul 04:00. Saat petugas membuka roll door baja, alarm tetiba meraung, mematikan sistem listrik di seluruh blok ruko. Lampu jalan padam, meninggalkan area toko dalam gelap total kecuali sorot senter petugas. Ketika mereka menyorot ke dalam, satu rak kosong terlihat—tidak ada boneka di sana. Justru bayangan itu terlihat di sudut ruangan lain, berhadapan dengan pantulan kamera thermal. Hasilnya: tampak sosok boneka tua berdiri di tengah ruang, menatap balik lewat layar senter.
Bayangan yang Terus Mengintai
Akhirnya, toko itu resmi ditutup permanen, CCTV dihapus, dan rak boneka tua dikemas serta disimpan di gudang pemerintah. Namun, siapapun yang menonton rekaman semalam pasti merasakan udara dingin merayap ke tulang—seperti napas boneka tua yang masih mengikutimu. Dan sampai hari ini, tak ada yang berani membuka kembali CCTV itu. Sebab, meski layar padam, “boneka tua” di rekaman akan selalu menunduk, menantimu…
Food & Traveling : Rawon, Hidangan Khas Jawa Timur yang Melegenda